Saturday 7 July 2018

Industri semen

INDUSTRI SEMEN

A. Pengertian Industri Semen
Semen merupakan bahan perekat bangunan (batu-batuan) yang bekerja dengan cara mengikat antar material-material bangunan menjadi satu kesatuan padatan yang stabil. Semen adalah suatu produk yang diperoleh dari proses pembubukan dan penghancuran (penggilingan) klinker yang penyusun utamanya adalah senyawa-senyawa silikat.
B. Bahan Baku Pembuatan Semen
1. Batu kapur
2. Tanah liat
3. Gypsum
C. Uraian Proses
Batu kapur ditambah tanah liat diumpankan ke pulverizer untuk digiling, kemudian masuk ke tube mill. Di tube mill terjadi penghalusan dalam keadaan basah. Setelah dihaluskan di tube mill, hasilnya dipisahkan dengan classifier. Hasil dari clasifier ada 2 jenis, yaitu padatan dan berupa slurry. Padatan dikembalikan lagi ke tube mill untuk dihaluskan lagi, sedangkan yang berupa slurry di alirkan ke rotary filter. Di rotary filter, slurry yang dialirkan tadi di filtrasi, dimana hasilnya berupa cairan dan padatan. Yang cairan di alirkan ke tube mill dan berupa padatan di tambah slurry dan di masukkan ke waste heat boiler. Di waste heat boiler padatan dipanasi. Dari bagian atas samping boiler menghasilkan udara dan debu. Debu dialirkan ke boiler lagi oleh fan untuk di recycle, sedangkan udara dikeluarkan.
Selanjutanya campuran padatan tadi di alirkan ke klin. Di dalam klin terjadi proses kalasinasi dan klinkerisasi. Klasinasi adalah proses reaksi peruraian karbonat (CaCO3) menjadi CaO dan CO2 disebabakan adanya kontak dengan panas. Besarnya CaO yang dihasilkan dari suatu proses kalsinasi disebut derajat kalsinasi. Sedangkan klinkerisasi adalah proses pembentukan komponen utama yang terdapat dalam semen Hasil dari klin disebut klinker.
Reaksi yang terjadi di klin
CaCO3 CaO + CO2
CaO + Al2O3 + SiO2 +  campuran C3S, C2S, C3A
Dimana:
3CaO + Al2O3 3CaO.Al2O3 (C3A)
2CaO + SiO2 2CaO.SiO2 (C2S)
CaO + 2CaO.SiO2 3CaO.SiO2 (C3S)

Gas panas yang digunakan di klin diambil dari hasil pembakaran bahan bakar berasal dari belakang klin. Dikarenakan adanya putaran dan posisi klin yang miring (rendah di bagian belakang) maka material padatan bergerak dari depan ke belakang.
Selama pergerakan, terjadi kontak antara material dengan gas panas yang bergerak ke depan. Semakin kearah belakang temperatur semaking tinggi, sehingga akan terjadi proses perubahan wujud dan komposisi dari klin feed menjadi klinker.
Klinker lalu dialirkan ke cooler, disini klinker akan membentuk menjadi butiran- butiran disebabkan pendinginan yang mendadak. Pendinginan ini menggunakan udara yang dimasukkan ke cooler.Udara ini menjadi udara panas setelah digunakan untuk pendinginan, selanjutnya udara panas ini dimanfaatkan untuk proses pembakaran di klin.
Dari cooler butiran ini disimpan sementara di clinker storage. Lalu butiran- butiran klinker ini di haluskan kembali dan dicampur gypsum. Untuk mendapatkan butiran yang homogen, klin diayak di peripheral screen. Peripheral screen ini terdiri dari beberapa tingkat, jadi klin akan masuk ke ayakan ke- 1. Ukuran yang lolos dari ayakan akan dilanjutkan ke ayakan berikutnya, sedangkan yang tertinggal akan dikembalikan ke masukan awal atau dimasukkan ke tube mill, dimana kedua- duanya bertujuan untuk menghaluskan kembali agar dapat lolos ayakan. Dari pengayakan ini akan dihasilkan semen dengan ukuran yang sama.
D. Kegunaan
Kegunaan semen pada aplikasi  di kehidupan antra lain:
Dapat digunakan untuk membangun rumah
Dapat digunakan untuk membangun bangunan pada umumnya
Dapat digunakan untuk membuat jalan , jembatan dan pabrik
Dapat digunakan untuk suatu bendungan
Dapat digunakan untuk membuat terowongan

0 comments:

Post a Comment