Saturday 7 July 2018

Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat &Manajemen Layanan Khusus



Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat &Manajemen Layanan Khusus

Pertanyaan dan Jawaban dari kelompok VI (pertemuan 1) secara garis besar sebagai berikut:
1. Dalam poin ke 3 tujuan manejemen sarana dan prasarana sekolah yakni “Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dan kondisi siap pakai setiap di perlukan oleh semua personel sekolah” apa maksudnya ? dan mengapa ada pembagian pemeliharaan sarana dan prasarana menurut aspek dan sifatnya ?
Jawaban:
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga keberadaannya selalu dan kondisi siap pakai setiap di perlukan oleh semua personel sekolah dimana tujuan dilakukannya pemeliharaan tentu saja untuk mempermudah kegiatan personel sekolah tidak terhambat karena adanya kendala sarana dan prasarana yang tidak siap pakai maka dari itu sarana prasarana harus dimanajemenkan dengan sebaik-baiknya.
Pemeliharan sarana prasarana ada dua yakni dari segi waktu dan sifat, yang dibagi menurut aspek. Yakni aspek waktu terbagi lagi 3 yaitu perwatan dilkukan sehari-hari contohnya kebersihan ruang kelas dan yang berkala seperti pemeliharaan mesin AC atau pengecekan buku perpustakaan. Sedangkan, ditinjau dari segi sifat dimana terbagi 3 lagi yakni pengecekan, pencegahan, dan pemeliharaan ringan. Semua sarana prasarana membutuhkan pemeliharaan dari kedua aspek ini tapi di bagi menurut aspek waktu dan aspek sifat.
2. Manajemen dapat diartikan sebagai salah satunya mengelolah orang (pada Slide). Jelaskan lebih lanjut :
Jawaban :
Manajemen secara garis besar memiliki arti Mengelolah orang Pengambilan keputusan Proses mengorganisasi dan memakai sumber-sumber untuk menyelesaikan tujuan yang sudah ditentukan. Mengelolah orang di sini adalah mengelolah segala personal yang berhubungan pada sesuatu yang diperhatikan. Pada sekolah yang dimanajemenkan adalah warga sekolah dalam hal diberi arahan dan peraturan agar warga sekolah dapat berperan dan menjalankan perennya sebagai mana seharusnya. Agar tujuan sekolah dapat tercapai dan proses yang diharapkan berjalan dengan sebaik-baiknya.
3. Apa maksud dari “penghapusan sarana prasarana sekolah” ? apa alasan yang melandasi penghapusan tersebut ? dan Apabila suatu sarana prasarana sekolah dihapuskan dapatkan diadakan kembali?
Jawaban :
Penghapusan sarana prasarana sekolah adalah pentiadaan sarana prasarana sekolah itu sendiri, dimana hal tersebut dilakukan karena beberapa tujuan  :
Dihindarinya kerugian ataupun pemborosan biaya pemeliharaan.
Meringankan beban kerja kerja pelaksanaan invetaris.
Membebaskan ruang dari penumpukan barang
Membebaskan barang dari tanggung jawab pekerja.
Adapun suatu pengadaan atau penghapusan suatu sarana prasarana sekolah juga disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman misalnya :
Di hapuskannnya lab mesin ketik disekolah karena sudah tidak diperlukan lagi suatu pembelajaran menggunakan mesin ketik di sekolah. Atau dihapuskannya asrama sekolah karena peserta didik yang berdomisili jauh dari sekolah lebih memilih untuk menyewa kost sehingga tidak terlalu dibututhkan.
Apabila dihapuskan sarana prasarana sekolah dapat diadakan kembali apabila sarana prasarana sekolah tersebut dibutuhkan kembali seperti pengadaan asrama kembali apabila terdapat banyak ketakutan orang tua peserta didik yang tinggal kost di sekitar sekolah tanpa ada pengawasan sekolah, maka dari itu dapat diakan kembali.
Pertanyaan dan Jawaban dari peserta diskusi (pertemuan 2) secara garis besar sebagai berikut:
1. Bagaimana masyarakat dapat memajukan sekolah dan apa dampaknya apabila tidak adanya hubungan msyarakat dengan sekolah?
Jawaban :
Masyarakat dapat memajukan sekolah dengan adanya interaksi berupa dukungan masyarakat dalam perkembangan kegiatan pembelajaran disekolah. Dalam UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas bahwa masyarakat berperan dalam pengendalian mutu layanan pendidikan. Sumber pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Adapun bentuk-bentuk peran masyarakat dalam peningkatan mutu sekolah seperti, memberi kontribusi bantuan dana, membantu anak belajar di rumah (keluarga), berkonsultasi masalah pendidikan anak yang biasaya dilakukan pada komite sekolah, pembahasan kebijakan sekolah, serta tidak ditutup kemungkinan dibuatnya kegiatan yang mampu membuat interaksi sekolah dengan masyarakat lebih dekat, seperti penggerakkan peserta didik dalam acara gotong royang sekolah atau pembuatan even/pameran budaya yang melibatkan sekolah dan masyarakat.
Apabila tidak ada hubungannya anatara sekolah dengan masyarakat, sekolah disinyalir akan sukar berkembang, karena tidak adanya kontribusi tenaga, pikiran, dan materi dari masyarkat. Sekolah sendirin mungkin dapat berkembang apabila sekolah merapkan kebijakan yang menunjang kreativitas warga sekolahnya. Tapi kreasi (apabila berbentuk produk) tersebut juga tidak terlalu terlihat karena masyarakat juga merupakan pengguna hasil pendidikan di sekolah.
2. Ada 3 layanan khusus disekolah yakni perpustakaan, kesehatan dan keamanan. Mengapa BK tidak dimasukkan dalam layanan khusus ? dan Bagaimana apabila salah satu layanan tidak ada di sekolah, apakah masih bisa dikatakan sebagai sekolah ?
BK tidak dimasukkan kedalam layanan khusus karena BK memerlukan suatu penanganan khusus dari seorang yang “ahli” pula, jadi layanan ini akan ditindak lanjuti tersendiri oleh orang yang memang memiliki kemampuan tersertifikat di bidang tersebut. Sedangkan untuk tiga layanan khusus dapat diisi oleh tenaga lain seperti guru saat tenaga yang dibutuhkan tidak ada, karena dirasa masih dapat ditangani olah pihak sekolah dalam hal ini guru, penjaga sekolah, pegawai bahkan peserta didik.
Apabila salah satu layanan tidak ada sekolah masih dapat dinamakan sekolah. Hanya saja akan lebih baik apabila layanan lengkap sehingga proses kegiatan sokolah dapat berjalan lancer.
3. Siapa yang berhak menangani sarana prasaranan sekolah ? dan Apakah sarana dan prasarana yang bersifat continue (berkelanjutan) ? dan bagaimana proses administrasinya apabila ada peminjaman dari luar.
Jawaban :
Sarana dan prasarana dikewengani oleh pihak yang diberi tanggung jawab dalam hal ini seperti wakil kepala sekolah bidang Sarana dan prasarana. Yang kemudian bertugas mengkoordinir segala yang berkaitan dengan Sarana dan prasarana sekolah.
Sarana dan prasarana baiknya bersifat berkelanjutan, akan tetapi juga terdapat sekolah yang bisanya tak mampu untuk mengadakan semua jenis sarana dan prasarana sebagai hak milik sekolah. Maka dari itu, biasayan dilakukan peminjaman baik dari lembaga masyarakat, atau pemerintah setempat, misalnya sound system. Masalah mengenai adsministrasi akan diurus oleh sekolah yang mengajukan peminjaman pada lembaga tersebut.



0 comments:

Post a Comment