Saturday 7 July 2018

RPP sifat koligatif larutan kelas XII SMA


 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Sinjai Selatan
Kelas/Semester : XII/I
Mata Pelajaran : Kimia
Materi Pokok : Sifat Koligatif larutan
Pertemuan Ke- : 2
Alokasi Waktu : 1 × 3 JP × 45 menit

Kompetensi Inti :
KI.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa inigin tahunya tentang ilmu pengetahuan , teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

Kompetensi Dasar :
3.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan non elektrolit

Indikator Pencapaian Kompetensi :
Menjelaskan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
menghitung kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Menemukan hubungan jumlah partikel zat pelarut dengan sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif non elektrolit

Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menjelaskan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
Siswa dapat menghitung kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Siswa dapat menemukan hubungan jumlah partikel zat pelarut dengan sifat koligatif larutan elektrolit dan sifat koligatif non elektrolit


Materi Pembelajaran :
Fakta: Sifat Koligatif larutan (air mendidih, es membeku)
Konsep: Definisi sifat koligatif larutan, penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
Prinsip: Rumus menghitung penurunan tekanan uap (ΔP),  menghitung kenaikan titik didih (ΔTb), menghitung penurunan  titik beku (ΔTf)

Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel di dalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan nonelektrolit. Misalnya, larutan nonelektrolit C6H12O6, jika dimasukkan ke dalam air menghasilkan 1 mol partikel, sehingga larutan C6H12O6 1 M akan membeku pada suhu 1,86 °C di bawah titik beku air murni, sedangkan 1 mol larutan elektrolit NaCl mengandung 2 mol partikel, yaitu 1 mol Na+ dan 1 mol Cl-. Larutan NaCl 1 M sebenarnya mengandung 1 mol partikel per 1.000 gram air, secara teoretis akan menurunkan titik beku 2 × 1,86 °C = 3,72 °C.  Sedangkan larutan CaCl2 1 M mempunyai 3 mol ion per 1.000 g air, secara teoretis akan menurunkan titik beku tiga kali lebih besar dibandingkan larutan C6H12O6 1 M.
Contoh:
C6H12O6 (s)        C6H12O6 (aq)
    1 mol................. 1 mol
Jumlah partikelnya 1 × 6,02 × 1023 molekul.
NaCl(s)        Na+(aq) + Cl–(aq)
1 mol ........ .1 mol......... 1 mol
Jumlah partikelnya 2 × 6,02 × 1023 (ion Na+ dan Cl–).
CaCl2 (s)         Ca2+(aq) + 2 Cl–(aq)
1 mol...........   1.mol .......2 mol
Jumlah partikelnya 3 × 6,02 × 1023 partikel (ion Ca2+ dan ion Cl–).
Banyak ion yang dihasilkan dari zat elektrolit tergantung pada derajat ionisasinya (α). Larutan elektrolit kuat mempunyai derajat ionisasi lebih besar daripada
larutan elektrolit lemah, yaitu mendekati satu untuk larutan elektrolit kuat dan mendekati nol untuk larutan elektrolit lemah. Derajat ionisasi dirumuskan sebagai berikut.
α = jumlah molekul zat yang terurai/jumlah molekul mula-mula
Menurut Van’t Hoff, i = 1 + (n – 1)α
i= jumlah partikel yang diukur/jumlah partikel yang diperkirakan
Sifat koligatif larutan elektrolit adalah sebagai berikut:
1. Kenaikan titik didih
ΔTb = Kb ×m{1 + (n −1) α}
2. Penurunan titik beku
ΔTf = Kf ×m{1 + (n −1) α}
Keterangan:
n = jumlah ion yang dihasilkan dari ionisasi satu molekul zat elektrolit
α = derajat ionisasi zat elektrolit

Hal-hal yang perlu diperhatikan berhubungan dengan larutan elektrolit antara lain:
1. Jumlah Ion yang dihasilkan
Elektrolit yang menghasilkan dua ion (n = 2), yaitu CH3COOH, HCl, NaOH,    NaCl.
Elektrolit yang menghasilkan tiga ion (n = 3), yaitu Ca(OH)2, H2SO4, Na2CO3
Elektrolit yang menghasilkan empat ion yaitu FeCl3, AlCl3.
Makin banyak ion yang dihasilkan dari larutan elektrolit, makin besar pula harga ΔTb dan ΔTf.
Besarnya harga α menunjukkan kuatnya larutan elektrolit.
Makin besar harga α, makin besar pula harga ΔTb dan ΔTf.
4. Larutan elektrolit kuat mempunyai α = 1.
ΔTb = Kb × m × n
ΔTf = Kf × m × n

Contoh soal:
Tetapan kenaikan titik didih molal air adalah 0,5 °C/m.
Jika 1 mol H2SO4 dilarutkan dalam 100 gram air dan
dipanaskan, tentukan kenaikan titik didih dan titik didih
larutan tersebut!
Jawab:
ΔTb = Kb × m × n
= 0,5 × 1 × 3
ΔTb = 1,5 °C
Titik didih larutan = 100 °C + 1,5 °C = 101,5 °C.
Kenaikan Titik Didih dan Penurunan Titik Beku  Sifat Koligatif larutan nonelektrolit
Kenaikan Titik Didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni. Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
ΔTb = m . Kb
keterangan:
ΔTb = kenaikan titik didih (oC)
m      = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didihmolal
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai :
Tb = (100 + ΔTb) oC
Penurunan Titik Beku
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai:
ΔTf = m . Kf
Keterangan:
ΔTf     = penurunan titik beku
m      = molalitas larutan
Kf      = tetapan penurunan titik beku molal
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (O – ΔTf)oC

Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning
Strategi : Kooperatif
Metode        : Diskusi kelompok, tanya jawab, penugasan

Kegiatan Pembelajaran:
Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru masuk ke dalam kelas dengan  memberi salam
Guru menanyakan kabar peserta didik
Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum memulai materi
Guru mengecek kehadiran peserta didik
Guru membimbing siswa untuk merapikan pakaian dan menyingkirkan sampah yang ada disekitar mereka
Apersepsi : menanyakan  ingatkah kalian tentang apa saja sifat koligatif larutan?
Guru menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran
Guru mebagi siswa dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang tiap kelompok




10 menit
Inti Mengamati (observing)
Guru menyajikan bahan kajian berupa gambar yang berkaitan dengan penurunan titik beku (terlampir)
Peserta didik mengamati gambar
Menanya (Questioning)
Guru mengajukan pertanyaan mengenai pemahaman peserta didik terhadap gambar yang telah ditayangkan. 
Siswa mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan peristiwa tersebut. Pertanyaan yang mungkin muncul adalah:
Mengapa hal itu bisa terjadi?
Apa yang mereka taburkan sehingga salju tersebut bisa mencair?
Bagaimana cara mencairkan salju tersebut?
Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok dan  mengarahkan peserta didik untuk membaca materi pada LKPD

Pengumpulan data (Experimenting)
Setiap peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya untuk mendapatkan informasi mengenai kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang perhitungan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Mengasosiasi(associating)
Peserta didik menghitung ataupun menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan menggunakan rumus yang telah didapatkan
Peserta didik membuat rangkuman informasi yang didapat dari berbagai sumber tentang kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Mengkomunikasikan(communicating)
Setiap kelompok memaparkan hasil kerja kelompoknya dan mengomunikasikan kepada guru ataupun temannya yang lain tentang penurunan titik beku. Anggota kelompok lain dapat bertanya melalui kegiatan Tanya jawab.





20 menit
Penutup Mendorong peserta didik untuk menyimpulkan materi mengenai kenaikan titik didih dan penurunan titik beku larutan
Guru memberikan penguatan
Evaluasi
Tindak lanjut
Salam
10 menit

G. Alat dan Sumber Belajar :
- Alat dan Bahan
Papan tulis
Spidol
Buku catatan
Power point
LCD
- Sumber Belajar
Sudarmo, U. 2013. Kimia untuk SMA kelas XII. Jakarta: Erlangga
Saidah, A. dan Michael P. 2013. Kimia Bidang Keahlian Teknologi Dan Rekayasa Untuk SMK/MAK Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Artikel artikel terkait sifat koligatif larutan

H. Penilaian Proses dan Hasil Belajar :
     Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Teknik
Penilaian kognitif : Tes tertulis
Penilaian afektif : Sikap siswa selama pembelajaran berlangsung
Penilain Psikomotorik : keterampilan saat pemecahan masalah dalam diskusi

     2. Bentuk
Soal tes essai
     3. Instrumen (Tes dan Non Tes)
Instrumen Penilaian Kognitif

Instrumen Penilaian Afektif
Penilaian afektif menggunakan lembar observasi yang terlampir pada Pedoman Penilaian,Self Assessment, dan Peer Assessment.
Instrumen Penilaian Psikomotor
Penilaian psikomotor menggunakan lembar observasi diskusi yang terlampir pada Pedoman Penilaian

     4. Kunci dan Pedoman Penskoran
Penilaian Kognitif
Berikut adalah data titik didih dan titik beku (Tf) berbagai larutan elektrolit dan nonelektrolit.
No. Senyawa Kemolalan (m) Kenaikan  titik didih (℃) Penurunan titik beku (℃)
1. C12H22O11 0,1 0,052 0,186
2. CO (NH2) 0,1 0,052 0,186
3. KCl 0,1 0,104 0,372
4. NaNO2 0,1 0,104 0,372
5. CaCl2 0,1 0,156 0,558

Berdasarkan datahubungan jumlah partikel dengan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku tersebut, dapat disimpulkan bahwa…..

Kunci: pada data di atas dapat dilihat bahwadengan kemolalan yang sama, larutan-arutan elektrolit menghasilkan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang lebih tinggi. Untuk tiap mol zat nonelektrolit terdiri atas 6,02×1023 partikel, tetapi pada larutan elektrolit, seperti KCl, terdiri atas satu mol K+ dan satu mol Cl-. Berarti pada KCl terdapat 2 × 6,02×1023. Hal inilah yang menyebabkan penurunan titik beku dan kenaikan titik didih KCl dua kali lipat dari penurunan titik beku dan kenaikan titik didih dari C12H22O11 atau CO (NH2). Adapun CaCl2 terdiri atas 1 mol Ca2+ dan 2 mol Cl- sehingga penurunan titik beku dan kenaikan titik didh yang dihasilkan tiga kali lipat dari larutan nonelektrolit.
Jika 5,55 gram CaCl2dilarutkan dalam 250 gram air dan diketahui Kf air = 1,86; tentukan titik beku larutan tersebut.
Kunci: CaCl2 merupakan zat elektrolit kuat yang akan mengalami ionisasi dalam larutan, ehingga faktor van’t hoff sama dengan jumlah kation dan anion senyawa tersebut (i=n).
CaCl2 Ca2+ + 2Cl- jadi nilai i = 3
Jumlah mol CaCl2 = (massa Ca〖Cl〗_2)/(massa molar Ca〖Cl〗_2 ) = (5,5 g)/(111 g/mol) = 0,05 mol
Kemolaran = m = (jumlah mol Ca〖Cl〗_2)/(massa pelarut) = (0,05 mol)/(0,25 g kg) = 0,2 m
∆ T_f = Kf × m × i
= 1,86 oC m-1 × 0,2 m ×3
= 1,116 oC
∆ T_f = Tfo – Tf
Tf = Tfo - ∆ T_f
= 0 oC – 1,116 oC
= -1,116 oC
Jadi, titik beku larutan tersebut -1,116 oC

Massa 7,3 gram HCl (Mr= 36,5) dilarutkan dalam 200 gram air. Berapa titik didih larutan jika Kb air = 0,5?
Kunci:
∆ T_b = Kb × m × i
= Kb × g/Mr  × 1000/p   ×  i
= Kb × 7,3/36,5  × 1000/200   ×  2
= 1 oC
∆ b = Tb + Tbo
= 100 oC + 1 oC
= 101 oC
Jadi, titik didih larutan adalah  101 oC
Tabel penilaian hasil tes
No. Nama siswa Nomor soal Skor
1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
...




Penilaian Afektif
Tujuan Sikap:
Siswa mampu menunjukkan perilaku sopan dalam melakukan diskusi kelompok serta memecahkan masalah dalam diskusi kelompok.
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Total
Sopan Bertanggung Jawab Jujur
0 1 2 0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...


Rubrik:
0 : jika tidak sopan pada saat berdiskusi,  tidak bertanggung jawab atas jawaban yang telah diberikan, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil diskusi kelompok.
1 : jika sopan dalam pada saat diskusi, tidak bertanggung jawab atas jawaban yang telah diberikan, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil diskusi kelompok. Namun masih malu-malu dalam menyampaikan pendapat.
2 : jika sopan dalam pada saat diskusi, tidak bertanggung jawab atas jawaban yang telah diberikan, serta tidak jujur dalam menuliskan hasil diskusi kelompok.


Tujuan Afektif:
Siswa mampu menunjukkan sikap aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan terkait senyawa hidrokarbon dan minyak bumi.
No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Total
Aktif Bertanya Aktif Menjawab
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak aktif dalam bertanya dan menjawab pertanyaan yang disampaikan.
1 : jika  bertanya dan menjawab pertanyaan  yang disampaikan, namun tidak sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan salah konsepnya ketika menjawab.
2 : jika  bertanya dan menjawab  pertanyaan yang disampaikan, serta sistematis dalam menyampaikan pertanyaan dan benar konsepnya ketika menjawab.

Penilaian Psikomotor

No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Skor Total
Penggunaan Bahasa Kecakapan dalam Berbicara
0 1 2 0 1 2
1.
2.
3.
...
Rubrik:
0 : jika tidak  menggunakan bahasa yang sopan  atau tidak mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok.
1 : jika  menggunakan  bahasa  yang  sopan  namun  tidak  percaya  diri  dalam  berbicara atau kurang mahir dalam menyampaikan informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis.
2 : jika  menggunakan  bahasa  yang  sopan  atau  mahir  dalam  menyampaikan  informasi hasil diskusi kelompok secara sistematis.





Semoga bermanfaat😇

0 comments:

Post a Comment